Monday, May 15, 2006

Puisi Untuk Mengantar Kepergian Sang Awan*

Engkau datang dengangwarna tawa orang
Keberkahan ada di kedua tangan
Mulutmu berbau kasturi menyejukkan jiwa nan gersang
Lika likumu penuh dengan panutan
Oh....awan yang menebarkan bau wangi di dadaku
Engkau telah pergi tanpa lambaian pamitan
Berjuta-juta orang harus mengeluarkan air mata
Untuk merelakan jiwamu yang penuh berkah
Semoga Allah senantiasa memberi hidangan manis
Sebagaimana engkau memberi hidangan manis pada orang-orang
Semoga Tuhan memberi anugrah yang selalu engkau harapkan dan kuharapkan
Semoga Tuhan memberi imbalan sesuai pengabdian
Kurela dengan kepergianmu.....
Walaupun hatiku tersentak pilu
Walalupun aku tak bisa meneteskan air mata untukmu
Semoga berkah dan tausihmu selalu dapat kuingat selalu
Wahai guruku yang tercinta.......
Cairo, 14 Mei 2006
*Ratapan untuk Guruku tercinta KH. Moh Baqir Adlan Alm

2 comments:

Arief said...

masya Allah....
Subhanallah...
Terus merajut syair, biar kami mengerti bagaimana keseimbangan cinta dunia dan akhirat dapat diaplikasikan.

beby huiy said...

maaf q minta satu ea puisinya,,,,,boleh khan,,,

Template Design by SkinCorner from Jack Book